kerusakan akibat gempa


Mengidentifikasi  kerusakan bangunan akibat gempa

Kerusakan yang terjadi pada bangunan rumah tinggal anda dapat dikatergorikan sebagai berikut:

bangunan-rusak-akibat-gempaKerusakan ringan non-struktur

Ciri-cirinya adalah :

  • Adanya retak halus (lebar celah lebih kecil dari 0.075 cm) pada plesteran
  • Serpihan plesteran berjatuhan
  • Kerusakan hanya mencakup luasan yang terbatas.

Perbaikan dapt dilakukan secara arsitektur tanpa mengosongkan bangunan

Kerusakan ringan struktur

Ciri-cirinya adalah :

  • Adanya retak kecil (lebar celah antara 0.075 cm hingga 0,6 cm) pada dinding
  • Plester  berjatuhan
  • Kerusakan mencakup luasan yang besar
  • Terjadi kerusakan bagian-bagian nonstruktur seperti lisplang dan talang
  • Kemampuan struktur utama untuk memikul beban tidak banyak berkurang
  • Masih layak huni

Perbaikan dapat dilakukan secara arsitektur tanpa mengosongkan bangunan.

Kerusakan struktur tingkat sedang

Ciri-cirinya adalah :

  • Adanya retak besar ( lebar celah lebih besar dari 0,6 cm )
  • Retakan menyebar luas di banyak tempat termasuk kolom dan balok
  • Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah berkurang sebagian
  • Masih layak huni

Perbaikan dilakukan secara arsitektur dan perkuatan bagian struktur unduk menahan beban. Bangunanpun perlu dikosongkan dan dihuni kembali setelah proses perbaikan selesai.

Kerusakan struktur tingkat berat

Ciri-cirinya adalah :

  • Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh
  • Bangunan terpisah akibat kegagalan unsure-unsur pengikat
  • Sekitar 50% struktur utama mengalami kerusakan
  • Sudah tidak layak huni

Pada keadaan ini bangunan harus dirubuhkan dan diperbaiki secara menyeluruh.

Kerusakan Total

Ciri-cirinya adalah :

  • Bangunan roboh seluruhnya  ( > 65% )
  • Sebagian besar komponen utama struktur rusak
  • Tidak layak huni

Bangunan ini harus dirubuhkan. Lokasi dibersihkan dari puing bangunan dan selanjutnya dibangun bangunan baru

Related article :

,

Comments are closed.